Profil Desa Kloposawit
Ketahui informasi secara rinci Desa Kloposawit mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Kloposawit, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Mengupas tuntas potensi pertanian, UMKM unggulan emping melinjo, tata kelola pemerintahan, kondisi infrastruktur, serta kehidupan sosial masyarakat di wilayah agraris ini.
-
Lumbung Pangan Utama
Desa Kloposawit merupakan salah satu sentra pertanian padi dan palawija yang vital di Kecamatan Buluspesantren, didukung oleh lahan subur dan sistem irigasi yang memadai.
-
Pusat Industri Emping Melinjo
Desa ini dikenal sebagai pusat produksi emping melinjo skala rumah tangga, yang menjadi motor penggerak ekonomi kreatif dan menyerap tenaga kerja lokal.
-
Komunitas Guyub dengan Tata Kelola Modern
Kehidupan sosial masyarakat yang masih kental dengan nilai gotong royong berpadu dengan sistem pemerintahan desa yang berupaya meningkatkan transparansi dan kualitas layanan publik.

Desa Kloposawit, yang terletak di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang denyut nadinya digerakkan oleh sektor agraris. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, desa ini menampilkan wajah pedesaan yang khas dengan hamparan sawah hijau yang mendominasi lanskapnya. Namun di balik ketenangannya, Kloposawit menyimpan potensi ekonomi yang signifikan, terutama melalui produk unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berupa emping melinjo yang telah dikenal luas. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk identitas Desa Kloposawit, dari kondisi geografis, pemerintahan, hingga dinamika sosial-ekonomi yang menjadi tulang punggung kehidupan warganya.
Letak Strategis dan Kondisi Geografis
Secara geografis, Desa Kloposawit berada pada posisi yang cukup strategis di wilayah Kecamatan Buluspesantren. Wilayah ini ialah dataran rendah dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi, menjadikannya sangat ideal untuk kegiatan pertanian, khususnya tanaman padi dan palawija. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan kecamatan dan kabupaten memberikan aksesibilitas yang memadai bagi warganya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, luas wilayah Desa Kloposawit yakni sekitar 2,21 km². Dengan luas tersebut, desa ini menampung jumlah penduduk sebanyak 3.903 jiwa pada tahun 2023. Dari data ini, dapat dihitung kepadatan penduduknya yang mencapai sekitar 1.766 jiwa per km², menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan dan menandakan pemukiman yang terkonsentrasi di area tertentu.
Secara administratif, Desa Kloposawit memiliki batas-batas wilayah yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Sangubanyu. Di sebelah timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Ayamputih. Batas di sebelah selatan ialah Desa Brecong, sementara di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Tanjungsari. Batas-batas ini tidak hanya menjadi penanda administratif, tetapi juga merefleksikan interaksi sosial dan ekonomi yang erat antarwarga desa tetangga.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Roda pemerintahan di Desa Kloposawit dijalankan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa, dan diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Sinergi antara kedua lembaga ini menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pemdes Kloposawit, sebagaimana tercantum dalam laman resminya, berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan akuntabel.
Fokus utama pembangunan desa diarahkan pada peningkatan kualitas infrastruktur dasar, pemberdayaan masyarakat, dan optimalisasi pelayanan publik. Berbagai program, baik yang didanai melalui Dana Desa (DD) maupun Anggaran Dana Desa (ADD), telah direalisasikan untuk mendukung tujuan tersebut. Pembangunan jalan lingkungan, perbaikan saluran irigasi, dan program bantuan sosial merupakan beberapa contoh nyata dari upaya pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan warganya. Keterbukaan informasi mengenai penggunaan anggaran juga terus diupayakan melalui berbagai media, termasuk papan informasi desa dan situs web resmi, untuk membangun kepercayaan publik.
Kepala Desa Kloposawit, bersama jajaran perangkatnya, secara aktif mendorong partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan dalam Musyawarah Desa (Musdes) hingga pelaksanaan dan pengawasan. Pendekatan partisipatif ini bertujuan agar setiap program yang dijalankan benar-benar menjawab aspirasi dan kebutuhan riil warga, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap hasil-hasil pembangunan.
Denyut Nadi Perekonomian: Pertanian dan UMKM Unggulan
Sektor ekonomi Desa Kloposawit ditopang oleh dua pilar utama: pertanian dan industri rumah tangga. Keduanya berjalan beriringan dan menjadi sumber penghidupan bagi mayoritas penduduk.
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama. Lahan sawah yang luas dan subur, didukung oleh jaringan irigasi yang relatif baik, memungkinkan para petani untuk menanam padi hingga dua atau tiga kali dalam setahun. Selain padi, para petani juga menanam berbagai jenis tanaman palawija seperti jagung, kedelai, dan sayur-mayur sebagai bagian dari pola rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah dan sebagai sumber pendapatan alternatif. Hasil panen tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, tetapi juga dipasarkan ke berbagai wilayah di Kabupaten Kebumen, menjadikan Kloposawit sebagai salah satu lumbung pangan di tingkat kecamatan.
Di samping pertanian, Desa Kloposawit memiliki keunggulan kompetitif pada sektor industri rumah tangga, yaitu produksi emping melinjo. Hampir di setiap sudut desa dapat dijumpai aktivitas warga, terutama kaum ibu, yang sedang mengolah biji melinjo menjadi emping renyah. Produk ini telah menjadi ikon ekonomi desa dan memberikan nilai tambah yang signifikan. Proses produksi yang masih mempertahankan cara-cara tradisional menghasilkan emping dengan cita rasa otentik yang khas. Usaha ini telah menjadi sumber penghasilan penting bagi banyak keluarga, menyerap tenaga kerja, dan menggerakkan roda perekonomian lokal. Produk emping melinjo dari Kloposawit tidak hanya dipasarkan di pasar-pasar tradisional Kebumen, tetapi juga telah merambah ke luar daerah, membuktikan kualitas dan daya saingnya.
Infrastruktur, Sosial, dan Budaya
Pembangunan infrastruktur di Desa Kloposawit terus menunjukkan kemajuan. Akses jalan utama yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan sudah beraspal dan dalam kondisi yang baik, mempermudah mobilitas barang dan jasa. Jaringan listrik telah menjangkau seluruh wilayah desa, dan akses terhadap sinyal telekomunikasi juga cukup memadai. Di bidang pendidikan, terdapat fasilitas sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) yang menjadi pusat pendidikan formal bagi anak-anak desa. Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang secara rutin memberikan layanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu dan anak.
Kehidupan sosial masyarakat Desa Kloposawit sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan kegotongroyongan. Tradisi seperti kerja bakti untuk membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum masih terpelihara dengan baik. Mayoritas penduduknya merupakan Suku Jawa dan beragama Islam, sehingga nuansa religius sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan, seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak.
Secara budaya, masyarakat Kloposawit masih memegang teguh adat dan tradisi Jawa dalam berbagai upacara kehidupan, seperti pernikahan dan acara syukuran. Kesenian lokal, meskipun tidak menonjol sebagai produk komersial, tetap hidup dalam komunitas sebagai bagian dari ekspresi budaya dan hiburan masyarakat.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Seperti halnya desa-desa lain di Indonesia, Desa Kloposawit juga menghadapi serangkaian tantangan dalam perjalanannya menuju kemajuan. Salah satu tantangan utama di sektor pertanian yakni fluktuasi harga gabah saat panen raya yang terkadang merugikan petani. Selain itu, regenerasi petani menjadi isu penting, di mana generasi muda cenderung lebih tertarik untuk bekerja di sektor non-pertanian atau merantau ke kota. Untuk sektor UMKM, tantangan yang dihadapi meliputi pemasaran yang lebih luas, standardisasi kualitas produk, dan inovasi kemasan agar mampu bersaing di pasar modern.
Meskipun demikian, Desa Kloposawit memiliki prospek masa depan yang cerah. Potensi pertanian yang besar dapat terus dioptimalkan melalui penerapan teknologi pertanian modern, diversifikasi produk, dan penguatan kelembagaan petani. Pemerintah desa dapat berperan sebagai fasilitator untuk menghubungkan petani dengan pasar yang lebih baik dan akses permodalan.
Di sisi lain, potensi emping melinjo sebagai produk unggulan sangat terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan sentuhan inovasi, branding, dan strategi pemasaran digital, emping Kloposawit berpeluang untuk menembus pasar nasional, bahkan internasional. Pembinaan dari dinas terkait mengenai manajemen usaha, pengemasan modern, dan sertifikasi produk (seperti PIRT atau Halal) akan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan nilai jual dan daya saing.
Sebagai penutup, Desa Kloposawit merupakan contoh nyata sebuah desa agraris yang dinamis. Dengan fondasi pertanian yang kuat, semangat kewirausahaan melalui UMKM emping melinjo, serta masyarakat yang guyub, desa ini memiliki modal sosial dan ekonomi yang kokoh. Melalui tata kelola pemerintahan yang baik dan inovasi berkelanjutan, Desa Kloposawit berpotensi besar untuk terus tumbuh menjadi desa yang mandiri, maju, dan sejahtera.